Rabu, 11 Maret 2009

Riset Dulu, Baru Tentukan CSR




Pihak Lotte Group mengemukakan rencananya untuk mengganti nama dagang ‘Makro’ menjadi ‘Lotte Mart’. Hal itu disampaikan pihak Lotte Group yang dihadiri Presiden CEO Lotte Mart Noh Byung-Yong, Presiden Direktur PT Lotte Shopping Indonesia Moon Young Pyo dan Direktur Operasional PT Lotte Shopping Indonesia Jusuf Halim.

Meski nilai mata uang won sedang melemah, retailer yang mengandalkan 100% penyerapan modalnya dari Korea ini mengaku tak bisa menunda keikutsertaannya dalam pasar Indonesia. Bahkan, Moon Young Pyo mengatakan, Lotte Mart telah menargetkan mengganti posisi Carrefour menjadi retailer nomor satu di Indonesia dalam lima tahun mendatang.

Untuk itu, Lotte Mart telah menginvestasikan hampir Rp 9 triliun untuk membiayai pembangunan 26 gerai baru di seluruh Indonesia. Pada 2013, Lotte Mart diharapkan sudah memiliki 45 gerai.

Selain menambah gerai, Lotte Mart juga berencana melipatgandakan jumlah dan jenis produk yang dijualnya. Dengan ruangan belanja modern dan efisien, Lotte Mart diharapkan mampu menggandeng banyak pelanggan dengan target penjualan Rp5,7 triliun.

Meski baru menginjakkan kaki di Indonesia, pihak Lotte Mart Indonesia memastikan diri untuk memperhatikan dan turut aktif memajukan kesejahteraan penduduk Indonesia. Meski demikian, pihak Lotte Mart belum menentukan program apa yang akan dilakukan untuk implementasi Corporate Social Responsibility (CSR).

Jusuf Halim mengatakan, saat ini Lotte Mart sedang dalam proses riset sebelum menentukan konsentrasi kegiatan CSR. Hal ini dibenarkan Moon sembari menambahkan, pihaknya perlu mengadakan study dulu mengenai kebutuhan masyarakat sebelum menentukan program CSR.

“Kita baru masuk ke pasar Indonesia. Jadi, kita harus research dulu masalah apa yang sedang terjadi di Indonesia. Setelah itu, baru kita bisa memberikan solusi,” jelas Moon. (Erlin Sitinjak/Harian Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar