Minggu, 15 Maret 2009

‘Image’ Perusahaan Bukan Target Utama


DI tengah tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta, Jatis Mobile mengadakan aksi donor darah baru-baru ini. Sejumlah karyawan perusahaan berkumpul mengajukan diri sebagai pendonor. Dalam kegiatan tersebut, hadir Chief Marketing Officer Jatis Mobile Officer Asrul A Ali. Meski tidak ikut mendonorkan darahnya, ia memotivasi para karyawan untuk berbagi kepedulian kepada masyarakat sekitar.

“Ini merupakan kegiatan donor darah sekaligus program Corporate Social Responsibility (CSR) pertama yang kita laksanakan. Kegiatan ini dipilih karena dinilai mampu memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Pada 2009, kita akan melaksanakan banyak program. Setidaknya, kita telah berkomitmen melaksanakan program sosial seperti ini,” kata Asrul kepada Merdeka.

Yang penting, lanjut Asrul, program tersebut memberi manfaat langsung baik kepada masyarakat maupun perusahaan. Diakuinya, program CSR Jatis Mobile masih bersifat charity. Akan tetapi, pihak perusahaan akan mengupayakan keberlanjutan program.

“Sebagai perusahaan yang mendapat resource dari berbagai elemen masyarakat dan lingkungan, sudah selayaknya kita memberikan sesuatu kepada masyarakat yang bisa dimanfaatkan secara langsung,” tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan Asrul, program CSR ini dijalankan satu divisi di bawah public relations. Divisi ini dinilai tepat menangani program CSR.

Asrul mengakui, program CSR ini berpotensi mengangkat image perusahaan di mata publik. “Jika program CSR bisa mengangkat image perusahaan di mata publik, Alhamdulillah. Tetapi, bukan itu target utama kita,” katanya.

Kewajiban CSR

Menanggapi kebijakan pemerintah yang mengundang-undangkan kewajiban CSR, Asrul mengatakan sejauh ini Jatis Mobile mampu menyikapinya dengan bijak. Setidaknya ada tiga kegiatan sosial yang akan dilakoninya tiap bulan.

“Pada dasarnya, setiap undang-undang yang dikeluarkan pemerintah bermaksud baik. Sebagai praktisi bisnis, industri selalu mencoba melihat sejauh mana ia bisa memberikan kontribusi dengan batasan yang bisa diterima,” ujarnya.

Untuk diketahui, Jatis Mobile adalah salah satu perusahaan mobile business besar di Indonesia. Jatis Mobile merupakan anak perusahaan dari Jatis Group-- salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang pelayanan solusi teknologi informasi.

Perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan tujuh operator telepon seperti Telkomsel, Indosat, XL, Telkom Flexi, Mobile8, Star One, dan Esia. Selain itu, menjalin kerja sama dengan delapan stasiun TV nasional, sejumlah lebel musik, media cetak, industri telepon genggam, perusahaan perbankan, dan industri rokok. (Erlin Sitinjak/Harian Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar