Rabu, 11 Maret 2009

IPN Menampung Tujuh Suku Papua



MENAKERTRANS Erman Suparno mengunjungi Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) di Timika, Papua. IPN dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI). Institusi ini mendidik putra-putri asli Papua dari tujuh suku pemilih hak ulayat wilayah operasional tambang Freeport, seperti suku Amungme, Kamoro, Ekari/Me, Dani, Damal dan suku Nduga.

Setelah selesai menuntut ilmu, para mahasiswa ini akan diseleksi lagi untuk bekerja di lingkungan PTFI atau perusahaan privatisasi PTFI. Menakertrans sendiri datang ke IPN untuk memberikan sertifikat kepada 150 lulusan program magang IPN, Rabu (11/3).

Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur PTFI Armando Mahler mengatakan, 150 wisudawan yang hadir di sini merupakan tenaga-tenaga siap pakai di bidangnya masing-masing. IPN telah mempersiapkan mereka secara intensif selama tiga tahun. Kini mereka sudah 100%. mencapai tingkat kompetensi.

"Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika dari semua wisudawan hari ini, 90 persen sudah bekerja di PTFI. Ini merupakan perwujudan nyata dari konsep link and match dalam arti sesungguhnya, di mana siswa mendapat pendidikan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan lulusannya langsung diserap, kata Armando seperti dikutip Antara.

Sejak didirikan pada 2003, IPN terus memperbaiki diri. Saat ini sudah lebih dari 2.500 tenaga magang dididik di IPN, termasuk di dalamnya adalah tenaga magang dari BHP Billiton.

DI hadapan ratusan karyawan PTFI dan mahasiswa IPN,
Menakertrans menyatakan rasa gembiranya karena penerima sertifikat kelulusan program magang ini merupakan putra-putri Papua.Mereka adalah kader bangsa untuk membangun tanah Papua.

Terkait dengan masalah ketenagakerjaan, Menakertrans meminta PTFI agar melakukan hubungan industrial yang baik dan transparan. Untuk itu, perhatikanlah kesejahteraan karyawan, kesehatan dan koperasi pekerja. Pemerintah memahami krisis global dan pasti ada dampaknya, namun hal itu bersifat temporer. Kita berterimakasih kepada manajemen PTFI yang tidak melakukan PHK karyawannya, tandas Menakertrans. (Panti/Harian Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar