Jumat, 06 Maret 2009

Kompos Atasi Kelangkaan Pupuk


DI tengah kemelut langkanya pupuk kimia di pasaran dan maraknya persoalan lahan kritis di Indonesia, Yayasan Danamon Peduli membangun unit pengolahan kompos di 31 kabupaten di Pulau Jawa.

Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Risa Bhinekawati meyakini, program ini dapat menumbuhkan harapan bagi para petani di Indonesia untuk mendapatkan pupuk murah. Selain itu, pupuk organik juga akan menyehatkan kembali kondisi lahan pertanian di Indonesia.

Sebanyak 60-120 ton sampah berpotensi menjadi 24-48 ton pupuk organik. Diharapkan, kelak nanti masyarakat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pupuknya sendiri dan pada akhirnya menciptakan ketahanan pangan.

Unit pengolahan kompos sampah Pasar Induk Purwodadi diserahterimakan Risa kepada Bupati Grobogan, H Bambang Pujiono SH.

Risa menjelaskan, program kompos ini merupakan bagian dari program ‘Pasarku Bersih Sehat Sejahtera’ yang dijalankan Danamon Peduli. Kepedulian Danamon terhadap komunitas pasar tradisional terkait keberadaan 800 dari 1.000 cabang Bank Danamon di seluruh Indonesia berada di pasar-pasar tradisional.

Pemerintah Kabupaten Grobogan sebelumnya mengajukan permintaan kepada Danamon Peduli untuk membangun fasilitas ini pada bulan Mei 2008. Kemudian, pembangunan fasilitas rumah kompos diselesaikan pada September 2008. Untuk keperluan ini, perusahaan mendonasikan Rp 99 juta lebih.

Sebanyak 31 daerah yang mendapat unit pengolahan kompos adalah Bantul, Sragen, Wonosobo, Pacitan, Bogor, Tapanuli Selatan, Pekanbaru, Payakumbuh, Tanjung Balai, Jakarta Pusat, Bogor, Bekasi, Banjarnegara, Jepara, Kendal, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Temanggung, Kota Probolinggo, Probolinggo, Semarang, Barru, Gowa, Palopo, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Bitung dan Grobogan. (Erlin Sitinjak/Harian Merdeka)

1 komentar: