Senin, 23 Maret 2009

18 Hari Kerja di Hitachi



DAMPAK krisis global yang makin menggigit membuat korporat harus mengambil langkah-langkah penting agar perusahaanya tetap eksis. Tidak sedikit perusahaan memilih melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), meskipun masalah ketenagakerjaan termasuk dalam salah satu point ISO 26000 CSR. Hubungan ketenagakerajaan (hak buruh) ini juga termasuk dalam Global Reporting Initiative (GRI)—indikator penilaian CSR berstandar internasional.

PT Hitachi Contruction Machinery Indonesia juga mengalami dampak krisis global, namun tetap berusaha tetap eksis tanpa harus mengorbankan karyawan. Cara yang dilakukan dengan mengurangi hari kerja dari 22 hari menjadi 18 hari.

Untuk mengungkap masalah yang terjadi di perusahaan dan bagaimana kebijakan di masa krisis, wartawan Merdeka Erlin Sitinjak mewawancarai Corporate Secretary & CSR Section PT Hitachi Construction Machinery Indonesia Christine Y. Berikut petikannya;

Sejak kapan Hitachi memiliki section khusus program CSR?

Hampir tiga tahun. Tapi, (section) ini khusus untuk PT Hitachi Construction Machinery Indonesia. Kalau untuk Hitachi Asia sendiri mungkin sudah cukup lama.

Apa yang melatari pembentukan section?

Kita sadar bahwa kita juga harus concern terhadap lingkungan kita. Artinya, bukan karyawan saja yang harus kita perhatikan, tetapi juga lingkungan di sekitar pabrik kita. Kita tidak mau terkesan sebagai pihak yang hanya mengambil keuntungan dari daerah tempat kita beroperasi tanpa ada kontribusi kepada masyarakat.

Pakar CSR memprediksi di tengah krisis global, korporat cenderung meng-cut dana CSR. Apakah Hitachi melakukan hal tersebut?

Bukan meng-cut dana, tetapi mengurangi. Terus terang, Hitachi sangat merasakan dampak krisis global ini. Mau tidak mau, budget untuk program CSR harus dikurangi. Saat ini, kita memprioritaskan program pendidikan daripada kegiatan lain seperti penanaman pohon.

Apa alasannya memilih program pendidikan?

Karena kita merasa program pendidikan lebih perlu daripada program penanaman pohon. Kita melihat tingkat kepentingannya dulu. Jadi, lebih baik kita mensejahterakan masyarakat dulu.

Bisa dijelaskan bagaimana program pendidikan yang diterapkan?

Kita memberikan kursus gratis untuk anak-anak sekolah di sekitar pabrik. Sebenarnya kursus ini khusus untuk anak-anak berprestasi tetapi kurang mampu. Namun, kita tidak bisa menolak ketika mereka juga mengajak teman-temannya hingga jumlah peserta kursus terus meningkat setiap tahunnya. Mungkin tahun ini, perhatian kita terhadap dunia pendidikan mencapai 70%.

Bagaimana dengan stakeholder lainnya seperti karyawan, karena mereka rentan di masa krisis?

Sebetulnya manajemen sudah berusaha tidak mengurangi jumlah karyawan. Bagaimanapun, karyawan adalah aset perusahaan. Tidak seperti mesin, tidak mudah mendapatkan karyawan baru yang kualitasnya sama dengan karyawan terdahulu. Tetapi, usaha itu tidak bisa dipertahankan. Akhirnya, kita harus mengurangi karyawan dan mengurangi jam kerja.

Bagaimana pelaksanaan pengurangan karyawan Hitachi?

Seperti perusahaan-perusahaan lain, yang pertama dikurangi adalah harian lepas. Kemudian, karyawan kontrak. Hitachi juga sudah melakukan pengurangan jam kerja, tetapi belum sampai ada pemutusan hubungan kerja.

Pelaksanaannya seperti apa?

Kalau biasanya kita ada tiga shift, sekarang hanya dua shift. Kita juga tidak ada lembur lagi. Jadi, kegiatan kita benar-benar dari pukul 08.00-15.00. Lalu, kalau biasanya kita mencari hari pengganti ketika terjadi pemadaman bergilir, sekarang tidak lagi. Kita juga ada istilah no working days.

Bisa dijelaskan mengenai no working days?

Bila pemadaman bergilir terjadi pada hari-hari terjepit (di antara dua hari libur), kita liburkan saja. Tidak terlalu banyak sih. Akan tetapi kalau dihitung, dari 22 hari kerja ada empat no working days.

Apakah ini tidak mengganggu kegiatan perusahaan?

Order kita juga sudah berkurang hingga 40%. Jadi, mau tidak mau, itu harus dilakukan.

Dengan masalah yang tengah dihadapi saat ini, apa harapan perusahaan?

Kita mencoba me-refresh program-program CSR Hitachi group dan manfaatnya bagi perusahaan sendiri. Biasanya dalam pertemuan seperti ini, ada program-program yang bisa kita adaptasi sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar