Jumat, 13 Maret 2009

Krisis Global, CSR Tetap Jalan

PIHAK PT Metrodata Electronics Tbk tidak keberatan dengan aturan Undang-Undang (UU) No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) yang mengatur kewajiban tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahaan. Pasalnya, perusahaan telah menjalankan program CSR jauh sebelum aturan itu ditetapkan dalam UU.

“Hanya saja, kita merasa sedikit kesulitan dengan ketentuan tersebut. Sebab, ketentuan itu mengharuskan kita mempublikasikan setiap bentuk kegiatan CSR yang dilaksanakan,” kata Senior PR Officer PT Metrodata Electronics, Meilani D Rohi kepada Merdeka. PT Metrodata Electronics adalah salah satu perseroan teknologi informasi di Indonesia.

Menurut Meilani, pihak perusahaan tetap konsisten menjalankan CSR. Meski sekarang terjadi krisis global, pihak perusahaan berusaha tidak menghapuskan program pendidikan berupa pemberian beasiswa.

Justru, pada 2009 ini, perusahaan berusaha menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat. Sasarannya tetap untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional PT Metrodata. “Saat ini, kita melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penerapan informasi dan teknologi. Sebagai contoh, pemberian bantuan ke sekolah-sekolah di sekitar PT Metrodata Electronics Tbk yang sudah memiliki laboratorium komputer,” tegasnya.

Selain itu, sejak 1999 hingga sekarang, perusahaan memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi tapi tidak mampu secara ekonomi. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung. “Kita juga telah melakukan ekspansi dan saat ini sudah ada enam universitas. Selain tiga universitas tadi, ada Institut Teknologi Surabaya, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Diponegoro,” tegasnya.

Konsep Beasiswa

Melilani menjelaskan, setiap tahun pihaknya menghubungi bagian kemahasiswaan dan meminta mereka mengrimkan 10 nama calon penerima beasiswa. “Mahasiswa yang memenuhi kriteria akan dipanggil untuk mengikuti psikotes dan interview seputar minat bakat dengan bagian Human Resources. Setelah itu, mereka akan di-interview bagian eksekutif. Jadi, proses seleksi sangat ketat,” tambahnya.

Proses ketat ini perlu karena program bersifat long-term. Beasiswa akan diberikan sampai mahasiswa lulus.

Tidak ada batasan penerima beasiswa dari jurusan tertentu. Akan tetapi sekitar 50% penerima beasiswa adalah mahasiswa jurusan elektronika. Mereka akan mendapat dana beasiswa Rp 2 juta per semester. Penerima beasiswa wajib mengirimkan foto kopi Kartu Hasil Studi (KHS) setiap semester.

Mahasiswa yang terkena DO atau menerima beasiswa dari pihak lain, tidak berhak melanjutkan beasiswa Metrodata. Sejauh ini, sudah ada tiga mahasiswa yang keluar dari program tersebut. “Kita fokus di dunia pendidikan karena menganggap ini senjata paling ampuh untuk mencerdaskan bangsa,” kata Meilani. Untuk program pendidikan, anggaran perusahaan mencapai Rp 700 juta – Rp 100 juta per tahun. (Erlin Sitinjak/Harian Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar